Daftar Isi

Kronologi Pejalan Kaki Dari Porong Hingga Jakarta




Hari Suwandi (44) meminta maaf pada keluarga Aburizal B`krie (Ical) atas aksinya berjalan kaki 827 km dari Porong ke Sidoarjo untuk menuntut pelunasan ganti rugi lumpur Lapindo yang belum dibayar. Ini merupakan antiklimaks dari aksi jalan kaki 25 harinya.


Padahal sebelumnya Suwandi bertekad bertemu dengan Presiden SBY dan Ical. Dia berharap apabila berhasil bertemu dengan keduanya maka ia akan menuntut penyelesaian hak terhadap 4.126 orang yang terkena dampak dari luapan Lumpur Lapindo.



Berikut jejak perjalanan Hari Suwandi dari Porong menuju Jakarta, Kamis (26/7/2012).



14 Juni 2012
Pukul 09.00 WIB, Suwandi bersama seorang temannya Harto Wiyono berangkat dari Porong menuju Jakarta. Keduanya memutuskan untuk berangkat melalui jalur pantai utara Jawa. Suwandi berjalan kaki di antara kemacetan, sementara Harto Wiyono mengiringi dengan menggunakan sepeda motor. Keduanya berangkat dengan bekal uang Rp 50 ribu dan ratusan kepingan CD Lapindo yang akan mereka jual untuk hidup.



15 Juni 2012
Suwandi tiba di Gresik dan menginap di balai wartawan di Gresik, Jawa Timur. Dia mengakui, selama perjalanan dari Porong ke Gresik sempat dibuntuti orang yang tak dikenal.



16 Juni 2012
Suwandi bersama rekannya tiba di Kabupaten Tuban, setelah sebelumnya menyusuri Lamongan, Jawa Timur. Pada malamnya, rekan Suwandi, Harto, kecopetan saat di Rembang, Jawa Tengah. SIM, STNK dan uang hasil penjualan kepingan VCD lumpur Lapindo sebesar Rp 600 ribu hilang. Ada dugaan pencopet beraksi ketika keduanya terlelap tidur. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Sarang Rembang. Suwandi lalu mendapatkan sumbangan dari warga.



19 Juni 2012
Suwandi tiba di Kudus mendapat sambutan meriah dari tokoh masyarakat setempat seperti Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) dan elemen-elemen masyarakat di wilayah kota Kudus.



20 Juni 2012
Memasuki hari ketujuh perjalanannya, Suwandi sudah memasuki kota Demak Jawa Tengah. Di sini, Suwandi menjual lagi VCD Lapindo pada warga yang ditemuinya.



21 Juni 2012
Suwandi tiba di Semarang, Jawa Tengah. Dia berencana ke Gedung DPRD Jawa Tengah untuk menjual VCD bertajuk 'Kisah Nyata Lumpur Panas Lapindo' sebesar Rp 50 ribu per keping untuk membiayai hidup selama di perjalanan.





22 Juni 2012
Saat tiba di Kendal, Suwandi sudah menghabiskan 3 sandal jepit. Meski demikian, di kota ini Suwandi mendapat sambutan hangat dari pengguna jalan. Warga meminta berjabat tangan dan memberi dukungan kepadanya untuk terus berjuang.



24 Juni 2012
Suwandi tiba di Alas Roban, Batang, Jawa Tengah. Dia berjalan di tepian jalur Pantura. Kepada warga Suwandi mengakui, dalam perjalanannya dia sempat diminta untuk menghentikan perjalannya oleh sejumlah orang. Namun Suwandi tidak memperdulikannya.



25 Juni 2012
Suwandi tiba di Pekalongan. Dia disambut mahasiswa dan warga NU Pekalongan.



27 Juni 2012
Suwandi terlihat agak terkejut setibanya di Tegal, Jawa Tengah. Dia disambut puluhan mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, LSM, dan sejumlah masyarakat dengan suka cita. Mereka kemudian mengarak Suwandi menuju Gedung Wanita Kota Tegal, untuk beristirahat. 



29 Juni 2012
Kedatangan Suwandi di Brebes disambut Aktivis Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak). Aktivis Gebrak juga melakukan aksi teatrikal. Setelah itu mereka berjalan kaki menuju alun-alun Brebes dan melakukan orasi sesaat menuntut agar pemerintah menemukan solusi tepat atas semburan lumpur Lapindo.



Usai berorasi mereka melanjutkan perjalanannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Anwar Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Di Ponpes tersebut, Suwandi dan sejumlah LSM disambut Kyai Haji Miftakh, pengasuh Ponpes Al-Anwar. Kyai Haji Miftakh lalu memberikan doa agar tujuan Suwandi sukses dan selamat sampai tujuan.



30 Juni 2012
Saat memasuki Cirebon, Suwandi disambut antusias warga. Warga bahkan memberi bantuan berupa uang, makanan, maupun minuman. 



4 Juli 2012 
Tiba di Subang, Suwandi mendapat sambutan hangat warga dan memberi tempat bermalam di sebuah gereja.



5 Juli 2012
Suwandi tiba di Karawang pada malam hari. Keesokan harinya, dia disambut perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Serikat Petani Karawang (Spetak). Di sana, dia bersama aktivis berorasi di depan sebuah pusat perbelanjaan dan di depan kantor Pemkab Karawang. 



8 Juli 2012
Suwandi akhirnya tiba di Jakarta setelah 25 hari perjalanan dari Porong, Jawa Timur. Kedatangannya di Jakarta tanpa sandal jepit sebab sandalnya sudah putus di Bekasi. 



Suwandi yang mengenakan celana pendek dan membawa tongkat serta ransel ini tiba di kantor Kontras, Jl Borobudur, Jakarta Pusat, pukul 14.00. Kedatangannya disambut karpet merah. Selama dia jalan kaki, Suwandi mengaku sudah menghabiskan 8 sandal jepit. 



17 Juli 2012
Setelah istirahat beberapa lama, Suwandi mendatangi gedung Wisma Bakrie II, di Kuningan, Jakarta, milik Ical. Di depan gedung itu, dia menggelar aksi menuntut penyelesaian hak-hak warga Sidoarjo yang menjadi korban lumpur Lapindo. 



25 Juli 2012
Suwandi meminta maaf kepada keluarga besar Bakrie lewat acara talkshow TvOne yang disiarkan langsung. Suwandi yang kini menyebut lumpur Sidoarjo dan bukan lumpur Lapindo, menyatakan keluarga Bakrie mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dia aksi jalan kaki karena terprovokasi.
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments

 
© 2012 Investigasi Berita | Berita Unik, Lucu dan Menarik
Develop by Aaz
Back to top