Daftar Isi

Festival Malioboro di Yogya




Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara kesenian selama tiga hari bertajuk "Festival Malioboro Sounds of Jogja". Acara ini berlangsung pada 6-8 Juli di Plaza Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret, Benteng Vrederburg Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Tazbir, menuturkan penyelenggaraan Festival Malioboro ini bertujuan untuk menguatkan daya jual Malioboro sebagai ikon wisata dan belanja di Yogyakarta. "Kami ingin besarkan nama Malioboro lagi meski sampai saat ini sudah dikenal. Tujuannya untuk makin melekatkan daya tarik wisatawan bahwa Malioboro tak hanya berisi kegiatan itu-itu saja,” kata dia, Selasa, 3 Juli 2012.

Dalam festival yang akan dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X itu akan ditampilkan sejumlah event yang bernuansa segar untuk memancing wisatawan lebih betah tinggal di Yogyakarta. Seperti festival perkusi, penampilan seni semikontemporer oleh grup band Letto, kolaborasi seni pesinden Sruti Respati oleh Jemek Supardi, serta fashion show dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

“Kami juga akan hadirkan kolaborasi tari kontemporer bertajuk Yogyakarta Kota Republik yang mengisahkan tentang sejarah keistimewaan Yogyakarta saat Yogyakarta melebur dan menjadi bagian NKRI yang ditampilkan seniman dan mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta,” kata Tazbir.

Tak hanya itu, berbagai kesenian yang selama ini hanya banyak ditampilkan dalam panggung-panggung komunitas pun akan dikeluarkan untuk bisa dinikmati lebih luas oleh publik, seperti  penampilan grup Acapela Mataram.

Selain itu, kegiatan ini juga menggandeng Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (IKPMD) di Yogyakarta melalui berbagai seni tari dan musik, seperti tari Aceh, Riau, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTT, dan Papua.

Tazbir mengakui bahwa jualan Malioboro masih menjadi andalan utama di DIY, meski di sisi lain ada masalah yang belum terselesaikan seperti persoalan kemacetan akibat terbatasnya kantong parkir. Kemacetan itu kadang-kadang diiringi dengan tingkat polusi tinggi karena masih banyaknya bus-bus besar luar kota ikut masuk ke kawasan Malioboro yang padat.

“Memang belum terpecahkan soal itu. Kami hanya berharap selama liburan ini warga asli Yogya mengalah dulu demi wisatawan yang datang, dengan tidak lewat Malioboro,” kata dia. 
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments

 
© 2012 Investigasi Berita | Berita Unik, Lucu dan Menarik
Develop by Aaz
Back to top