Pembantaian sadis kembali terjadi di sebuah kota yang diyakini sarang pemberontak di Suriah, Rabu malam waktu setempat. Aktivis melaporkan sedikitnya 86 orang tewas, di antaranya lebih dari 20 wanita dan 20 anak-anak.
Diberitakan BBC, Kamis 7 Juni 2012, para aktivis anti rezim Bashar al-Assad mengatakan bahwa serangan dilakukan oleh para shabiha atau tentara pro pemerintah. Pembantaian hanya terjadi selang beberapa hari setelah tentara yang sama membantai warga kota Houla, 108 tewas.
Menurut saksi mata, pembantaian kali ini terjadi di desa Qubair dan Maarzaf, sekitar 20km utara kota Hama. Tentara pro pemerintah menghujani kota dengan peluru dibantu gempuran tank.
Saksi mata mengatakan, para korban di Qubair ditembak dari dekat dan ditusuk pisau, tidak peduli lelaki, wanita atau anak-anak. Menurut aktivis, korban termuda berusia dua tahun. Beberapa mayat kemudian dibakar di dalam rumah mereka, beberapa lainnya dibawa oleh para shabiha.
"Mereka membunuh hampir semua orang di desa. Hanya sedikit yang berhasil kabur. Kebanyakan dibantai dengan pisau dengan cara yang sadis dan mengerikan. Mereka yang terluka tidak dapat tertolong, karena masyarakat Badui di tempat itu tidak punya peralatan kesehatan," kata seorang aktivis kepada BBC.
Menurut Komite Koordinasi Lokal, sedikitnya 78 orang tewas di Qubair, termasuk di antaranya sebuah keluarga besar yang terdiri dari 35 orang.
Belum dapat dikonfirmasi jumlah pasti dari korban tewas, karena sulitnya akses ke Suriah bagi wartawan asing. Dalam pernyataan di televisi, pemerintahan Assad lagi-lagi membantah telah melakukan pembantaian dan menyalahkan teroris pemberontak.
Menyusul berita pembantaian ini, dikutip Reuters, kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah, menyerukan Tentara Pembebasan Suriah untuk menggencarkan serangan pada rezim Assad. Ini adalah seruan aksi militer yang jarang dilakukan oleh dewan yang menginginkan solusi damai kisruh di Suriah.
0 comments