1. Tahiti: Minyak Monoi sebagai minyak pijat
Aroma minyak Monoi yang telah ada sejak 2.000 tahun yang lalu itu wanginya bisa membuat Anda kepincut. Diseduh dengan Tiare atau yang lebih dikenal sebagai "Queen of Tahitian", sejenis pengharum lokal yang berasal dari campuran minyak kelapa atau disebut Haari.
Monoi sangat disukai karena aromanya yang manis, kuat, dan romantis. Kandungan asam salisilat alaminya membantu menyamarkan warna kulit. Minyak Monoi juga digunakan secara tradisional untuk memberkati bayi yang baru lahir.
Dalam tradisi lokal masyarakat Tahiti, seorang wanita akan menyelipkan bunga Tiare di belakang telinga kananya, yang menunjukkan bahwa dia sedang mencari cinta. Sementara, bunga Tiare yang terselip di bagian telingan kirinya menandakan ia siap dinikahi.
2. Jepang: Tepung Beras sebagai scrub wajah dan detoksifikasi
Ritual kecantikan di Jepang begitu bersahaja (facial dengan kotoran burung Bulbul), dan praktis (minuman anti-penuaan yang dikemas dengan kolagen), serta benar-benar menakutkan (pedikur dengan merendam kaki di kolam yang penuh ikan pemakan daging). Namun, dari kesemuanya itu ada salah satu bahan kecantikan yang paling dicintai, yaitu tepung beras.
Ritual kecantikan di Jepang begitu bersahaja (facial dengan kotoran burung Bulbul), dan praktis (minuman anti-penuaan yang dikemas dengan kolagen), serta benar-benar menakutkan (pedikur dengan merendam kaki di kolam yang penuh ikan pemakan daging). Namun, dari kesemuanya itu ada salah satu bahan kecantikan yang paling dicintai, yaitu tepung beras.
Setiap butir padi sebelum ditumbuk menjadi beras, menawarkan kandungan yang ramah di kulit yang kaya hydrating mineral dan antioksidan. Tepung beras digiling sangat halus digunakan sebagai bedak. Bahkan, Sake, minuman keras yang terbuat dari beras, dipilih sebagai bagian dari make up kalangan Geisha. Sake ini disemprotkan pada wajah, dan cairan yang terserap pada wajah dengan bantuan asam kojic akan menghilangkan bintik-bintik penuaan.
Wanita Jepang memiliki tradisi menuangkan beberapa gelas sake untuk mandi air hangat, yang bertujuan untuk mengkilapkan kulit dan mempercepar proses detoksifikasi.
3. Australia: Minyak Emu sebagai anti penuaan
Minyak Emu berasal dari lemak Emu, yaitu sejenis burung terbesar kedua di dunia setelah burung Unta. Sangat efektif sebagai hydrating, dan antioksidan alami serta asam lemak yang hampir sama dengan lemak yang ditemukan pada kulit manusia.
Minyak Emu berasal dari lemak Emu, yaitu sejenis burung terbesar kedua di dunia setelah burung Unta. Sangat efektif sebagai hydrating, dan antioksidan alami serta asam lemak yang hampir sama dengan lemak yang ditemukan pada kulit manusia.
Kandungan pada minyak ini memiliki sifat regenerasi yang kuat, dan itu sudah diuji pada skala rendah comedogenic sehingga tidak akan menyumbat pori-pori wajah. Minyak Emu juga telah terbukti sebagai anti-inflamasi untuk luka bakar dan sakit pada persendian.
Suku Aborigin, sebagai suku asli Australia diketahui memebungkus tubuh mereka dengan bulu Emu untuk memyembuhkan sakit setelah berburu cukup lama.
4. Cina: Gua Sha sebagai booster
Akupuntur adalah metode penyembuhan tradisional yang terkenal di China, namun Gua Sha juga memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Cina. Diterjemahkan secara harfiah sebagai pengikis demam. Gua Sha diterapkan dengan memberi pukulan halus pada kulit dengan instrumen bulat seperti sendok sup Cina.
Akupuntur adalah metode penyembuhan tradisional yang terkenal di China, namun Gua Sha juga memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Cina. Diterjemahkan secara harfiah sebagai pengikis demam. Gua Sha diterapkan dengan memberi pukulan halus pada kulit dengan instrumen bulat seperti sendok sup Cina.
Praktek Gua Sha bertujuan utnuk menstabilkan darah. Saat tekanan darah naik, tanda merah panjang yang disebut "petechiae" akan memudar setelah beberapa hari. Gua Sha ini membantu menormalkan sirkulasi darah dan metabolisme tubuh. Digunakan untuk meringankan penyakit kronis atau kekakuan, sakit kepala, dan masalah pernapasan serta pencernaan.
Di Cina, praktek Gua Sha masih banyak dilakukan di rumah-rumah, untuk mengobati penyakit umum seperti demam dan kelelahan.
5. Maroko: Minyak Argan sebagai emolien
Minyak ini berasal dari pohon yng tumbuh liar di daerah gurun Maroko yang gersang, namun terancam punah dan dilindungi oleh UNESCO. Argan merupakan salah satu spesies dari beberapa pohon yang telah bertahan lebih dari 65 juta tahun lalu. Argan sangat kuat dan dapat hidup sampai usia 200 tahun. Bahkan, rumor mengatakan, pohon ini dapat dihidupkan kembali meski telah bertahun-tahun mati.
Akarnya yang sangat kuat dan tahan lama mampu menahan panas yang ekstrim. Minyak Argan ini mengandung vitamin E, asam linoleat, dan bermanfaat sebagai lemak mono dan poli tak jenuh. Kandungan dalam minyak ini sangat bermanfaat untuk menghaluskan rambut, menghilangkanstrech mark dan bekas jerawat.
Minyak Argan sangat diminati orang-orang Berber Maroko, dan digunakan sebagai bahan obat dan sebagai campuran makanan sehari-hari.
0 comments